Pondok Pesantren ‘Ainurrafiq di bangun dari kesederhanaan, memanfaatkan benda atau bahan yang tidak berguna menjadi berguna seperti terlihat dari bangunan-bangunannya yang menggunakan potongan-potongan keramik bekas terlihat unik dan mengandung arti filosofis. “Keramik apapun bentuknya tetap keramik, punya derajat yang sama. Dari serpihan-serpihan kecil itu bisa menjadi sesuatu yang hasilnya malah lebih indah daripada keramik yang utuh. Dengan begitu cost yang dikeluarkan lebih rendah dan sisa uangnya bisa dimanfaatkan untuk membangun hal lainnya. Seperti halnya manusia, yang kaya atau miskin, derajatnya sama di depan Allah SWT. Hanya kadang tidak sadar bahwa yang kelihatan miskin juga puya banyak potensi jika dikaryakan dan mau berkarya”
(H. Achmad Rafik Rosyad)
